Ratu Tisha Destria adalah wanita Indonesia pertama yang menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PSSI dan kini menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PSSI periode 2023–2027. Dengan latar belakang yang kuat di bidang olahraga, ia membawa perspektif baru dalam manajemen sepak bola di Indonesia.
Latar Belakang Singkat
Tisha lahir pada 30 Desember 1985 dari pasangan Tubagus Adhe dan Venia Maharani. Ia menyelesaikan pendidikan sarjananya di Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jurusan Matematika. Sejak kecil, Tisha sudah menunjukkan minat yang besar terhadap sepak bola, meski tidak sebagai pemain, tetapi sebagai manajer yang aktif membangun tim.
Pencapaian Utama
Setelah lulus pada tahun 2008, Tisha bekerja di Schlumberger, perusahaan jasa perminyakan, di mana ia memperdalam pengetahuan dalam eksplorasi data dan manajemen konflik. Selama karirnya, Tisha juga mengikuti seminar internasional di Jepang, Belgia, dan Denmark. Ia berhasil diterima di program FIFA Master, di mana ia meraih gelar Master of Arts dengan peringkat 7 dari 28 siswa.
Kontribusi
Tisha berperan penting dalam pengembangan sepak bola di Indonesia, termasuk menjabat sebagai Direktur Kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) pada tahun 2016 dan Sekretaris Jenderal PSSI pada periode 2017-2020. Ia juga terpilih sebagai Wakil Presiden AFF sebelum kembali terpilih sebagai Wakil Ketua Umum PSSI.
Ciri Khas
Tisha dikenal karena dedikasinya dalam memajukan sepak bola Indonesia dan kemampuannya menguasai lima bahasa. Pendekatan manajerialnya yang inovatif dan pengalaman internasionalnya menjadikannya sosok yang unik dalam dunia sepak bola.
Inspirasi
Ratu Tisha menjadi inspirasi bagi banyak wanita di Indonesia, membuktikan bahwa dengan pendidikan dan dedikasi, wanita bisa mencapai posisi kepemimpinan di bidang yang didominasi pria. Pesan yang dapat diambil dari perjalanan hidupnya adalah pentingnya mengejar pendidikan dan pengalaman untuk mencapai cita-cita.
Kesimpulan
Ratu Tisha Destria adalah contoh nyata bahwa perubahan dalam persepakbolaan Indonesia dimungkinkan melalui kepemimpinan yang inklusif dan inovatif. Kontribusinya akan terus dikenang dan diharapkan menginspirasi generasi mendatang.