Jakob Oetama adalah seorang jurnalis dan pengusaha terkemuka yang dikenal sebagai salah satu pendiri surat kabar Kompas, yang telah berperan penting dalam perkembangan media di Indonesia.
Latar Belakang Singkat:
Jakob Oetama lahir pada 27 September 1931 di Sleman, Yogyakarta. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas Seminari Menengah Petrus Canisius Mertoyudan, kemudian melanjutkan ke Perguruan Tinggi Publisistik dan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Gajah Mada.
Pencapaian Utama:
Jakob Oetama mendirikan Majalah Intisari pada tahun 1963 dan Harian Kompas pada tahun 1965 bersama P.K. Ojong. Kompas, di bawah kepemimpinannya, berkembang menjadi salah satu surat kabar terkemuka di Indonesia. Selain itu, ia juga turut mendirikan The Jakarta Post pada tahun 1983. Ia pernah menjabat sebagai Presiden Direktur Kompas Gramedia dan menerima berbagai penghargaan, termasuk Bintang Mahaputra Utama dari Presiden Soeharto pada tahun 1973.
Kontribusi:
Kontribusi Jakob Oetama sangat signifikan dalam dunia jurnalistik Indonesia, baik melalui pengembangan Kompas Gramedia Group yang mencakup berbagai media massa dan bisnis, maupun dalam memperjuangkan etika jurnalistik dan kebebasan pers. Dia juga aktif dalam organisasi pers, termasuk sebagai Pembina Persatuan Wartawan Indonesia dan Penasihat Konfederasi Wartawan ASEAN.
Ciri Khas:
Jakob dikenal karena dedikasinya terhadap integritas jurnalisme dan inovasi media. Komitmennya terhadap kualitas informasi dan pengembangan media di Indonesia menjadikannya sosok yang berpengaruh dan dihormati.
Inspirasi:
Jakob Oetama mengajarkan bahwa dedikasi dan integritas dalam pekerjaan dapat membawa perubahan besar. Keberhasilannya dalam membangun Kompas dan berbagai usaha media lainnya menunjukkan pentingnya visi dan kerja keras dalam mencapai kesuksesan.
Kesimpulan:
Jakob Oetama adalah pelopor dalam dunia jurnalistik Indonesia yang meninggalkan warisan penting melalui Kompas dan berbagai kontribusinya terhadap perkembangan media. Karya dan dedikasinya akan terus menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.