Dr. H. Mochtar Naim adalah tokoh penting dalam bidang antropologi dan sosiologi di Indonesia, dikenal karena analisisnya yang mendalam mengenai budaya Nusantara dan peranannya dalam pemerintahan.
Latar Belakang Singkat:
Lahir pada 25 Desember 1932 di Banuhampu, Agam, Sumatera Barat, Mochtar Naim mengalami masa kecil yang penuh tantangan. Ibunya meninggal saat ia berusia lima tahun, dan ia diasuh oleh keluarga dari pihak ibu. Mochtar menyelesaikan pendidikan dasarnya di Bukittinggi dan melanjutkan pendidikan tinggi di Yogyakarta dan luar negeri.
Pencapaian Utama:
Mochtar Naim adalah pendiri Fakultas Sastra Universitas Andalas dan menjadi dosen sosiologi di sana. Disertasinya yang terkenal, "Merantau: Pola Migrasi Suku Minangkabau," menjadi referensi penting bagi studi tentang masyarakat Minangkabau. Selain itu, ia pernah menjabat sebagai anggota DPD-RI (2004-2009) dan MPR-RI (1999-2004).
Kontribusi:
Kontribusi Mochtar dalam bidang akademik dan pemerintahan sangat signifikan. Penelitiannya mengungkapkan dinamika budaya dan migrasi Minangkabau, memberikan wawasan berharga bagi pemahaman sosial di Indonesia. Sebagai anggota DPD-RI dan MPR-RI, ia mewakili suara Sumatera Barat dan berkontribusi dalam proses legislatif.
Ciri Khas:
Mochtar dikenal karena pandangan budayanya yang tajam, terutama dalam mempolarisasikan budaya Nusantara menjadi dua konsep utama: budaya sentrifugal (Minangkabau) dan sentripetal-sinkretis (Jawa). Istilah "Minang-kiau" dan "Yahudinya Indonesia" yang diciptakannya mencerminkan pandangannya tentang karakteristik unik masyarakat Minangkabau.
Inspirasi:
Mochtar Naim bisa menjadi inspirasi bagi banyak orang melalui ketekunan dan semangatnya dalam mengejar pendidikan meskipun menghadapi banyak kesulitan. Pengabdiannya dalam penelitian dan pemerintahan menunjukkan bahwa dedikasi dan kerja keras dapat menghasilkan kontribusi besar bagi masyarakat.
Kesimpulan:
Mochtar Naim meninggalkan warisan berharga dalam bidang akademik dan pemerintahan Indonesia. Kontribusinya dalam memahami budaya dan migrasi Minangkabau serta perannya dalam legislatif adalah bukti nyata dari dedikasinya untuk Indonesia.