Prof. Dewi Fortuna Anwar, M.A., Ph.D. adalah seorang ilmuwan politik terkemuka di Indonesia. Sebagai peneliti di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan direktur riset di Habibie Center, Dewi memainkan peran penting dalam kajian politik, demokrasi, dan hak asasi manusia.
Latar Belakang Singkat: Lahir pada 22 Mei 1958 dari keluarga akademisi Minangkabau, Dewi dibesarkan dalam lingkungan yang menjunjung tinggi pendidikan. Ayahnya, Khaidir Anwar, adalah seorang ahli sosiolinguistik, sementara adiknya, Desi Anwar, dikenal sebagai presenter berita terkenal. Dewi menyelesaikan pendidikan tingginya di Universitas London dan meraih gelar Ph.D. dari Universitas Monash, Australia.
Pencapaian Utama: Dewi Fortuna Anwar dikenal sebagai pakar politik dan hubungan internasional. Ia pernah menjabat sebagai Asisten Presiden untuk Urusan Global dan menjadi juru bicara Presiden BJ Habibie. Di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo, ia diamanahkan sebagai Deputi Sekretaris Wakil Presiden. Selain itu, Dewi aktif sebagai anggota di berbagai lembaga internasional, termasuk Dewan Penasehat PBB tentang Perlucutan Senjata.
Kontribusi: Melalui perannya di LIPI dan Habibie Center, Dewi berkontribusi pada penelitian politik yang berfokus pada demokrasi dan hak asasi manusia. Pandangannya yang tajam tentang kebijakan publik telah membantu membentuk diskursus politik di Indonesia, terutama dalam bidang hubungan luar negeri dan isu-isu global.
Ciri Khas: Sikap profesionalisme Dewi dan keahlian mendalam dalam isu-isu internasional membedakannya. Ia dikenal karena kemampuan komunikasinya yang baik dan dedikasinya dalam mempromosikan demokrasi serta keadilan sosial.
Inspirasi: Perjalanan Dewi menunjukkan bagaimana seorang ilmuwan perempuan Indonesia dapat mencapai puncak karier di dunia politik dan akademis. Dedikasinya terhadap kajian politik dan hubungan internasional menginspirasi generasi muda untuk terus memperjuangkan ilmu pengetahuan sebagai alat membangun bangsa.
Kesimpulan: Prof. Dewi Fortuna Anwar adalah simbol keteguhan dan kecerdasan dalam ilmu politik. Kontribusinya bagi Indonesia dan dunia internasional menegaskan pentingnya peran perempuan dalam kajian kebijakan global.