Athanasia Amanda Septevani, lebih dikenal sebagai Amanda Septevani, adalah seorang peneliti senior di Pusat Penelitian Kimia Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Lahir pada 2 September 1984, Amanda dikenal atas dedikasinya dalam pengembangan polimer dan nanoteknologi berbasis limbah biomassa. Ia berhasil mengubah limbah menjadi produk inovatif bernilai tinggi, seperti nanoteknologi berbasis selulosa yang berpotensi besar dalam berbagai aplikasi teknologi.
Latar Belakang Singkat Amanda menyelesaikan pendidikan SMA di Semarang dan melanjutkan studi Teknik Kimia di Universitas Diponegoro. Pada 2013, ia mendapatkan beasiswa Australia Awards untuk studi Ph.D. di bidang material sains di Universitas Queensland, Australia. Sebelum menjadi peneliti, ia sempat bekerja di industri di Singapura.
Pencapaian Utama Amanda telah memenangkan berbagai penghargaan, seperti 1st Winner Merck Young Scientist Award (2021) dan L’Oreal UNESCO for Woman in Science (2018). Penelitiannya tentang nanoteknologi selulosa untuk layar elektronik masa depan menjadi salah satu karyanya yang paling menonjol.
Kontribusi Melalui penelitian inovatifnya, Amanda berkontribusi pada pengembangan teknologi hijau, dengan fokus mengurangi limbah dan memanfaatkan sumber daya alam secara efektif. Ini membawa dampak positif pada industri dan lingkungan.
Ciri Khas Amanda dikenal karena kemampuannya menggabungkan ilmu polimer dengan teknologi ramah lingkungan, berfokus pada pemanfaatan limbah biomassa.
Inspirasi Perjalanan Amanda menginspirasi generasi muda Indonesia, terutama perempuan, untuk mengejar karier dalam sains dan teknologi, serta menunjukkan bahwa inovasi dapat lahir dari hal-hal sederhana seperti limbah.
Kesimpulan Sebagai peneliti yang inovatif dan berdedikasi, Amanda Septevani terus berkontribusi pada pengembangan teknologi yang berkelanjutan, menjadi teladan bagi para ilmuwan muda Indonesia.