Ahmad Syafii Maarif, akrab disapa Buya Syafi'i, adalah sosok ulama dan cendekiawan yang berpengaruh di Indonesia. Kontribusinya tidak hanya terbatas pada dunia keagamaan, tetapi juga merambah ke pendidikan dan pemikiran sosial.
Latar Belakang Singkat:
Lahir di Nagari Calau, Sumpur Kudus, Minangkabau pada 31 Mei 1935, Ahmad Syafii adalah anak bungsu dari 15 bersaudara. Ayahnya, seorang saudagar gambir, meninggal saat ia berusia 20 tahun. Meski menghadapi banyak tantangan, ia mengenyam pendidikan di Madrasah Muallimin Muhammadiyah dan melanjutkan studi di Universitas Cokroaminoto serta meraih gelar doktor di Universitas Chicago.
Pencapaian Utama:
Buya Syafi'i dikenal sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Presiden World Conference on Religion for Peace. Ia juga mendirikan Maarif Institute, yang berfokus pada pemikiran Islam moderat. Karyanya diakui secara internasional, termasuk penghargaan Ramon Magsaysay pada 2008.
Kontribusi:
Kontribusi Ahmad Syafii Maarif mencakup pengembangan pemikiran Islam moderat dan pendidikan. Ia aktif menulis untuk media, memberikan ceramah, dan berperan dalam pembinaan ideologi Pancasila melalui BPIP, berusaha mengharmonisasikan nilai-nilai agama dan kebangsaan.
Ciri Khas:
Buya Syafi'i dikenal dengan pemikirannya yang inklusif dan moderat, mendorong dialog antara agama dan budaya. Ia berupaya menjembatani perbedaan melalui pendekatan yang berorientasi pada toleransi dan pemahaman.
Inspirasi:
Perjalanan hidup Buya Syafi'i mengajarkan pentingnya komitmen terhadap pendidikan dan dialog antaragama. Pesan inspiratif yang bisa diambil adalah, meskipun datang dari latar belakang yang sederhana, dedikasi dan kerja keras dapat membawa perubahan positif bagi masyarakat.
Kesimpulan:
Ahmad Syafii Maarif adalah contoh nyata dari seorang pemimpin yang mengutamakan toleransi dan kebangsaan. Kontribusinya akan terus dikenang dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.